Beranda » Artikel » Ngasa Gandoang Salem dan Teks Gunung Segara

Ngasa Gandoang Desa Gandoang Salem Kabupaten Brebes akan dilaksanakan pada Selasa Kliwon 28 Februari 2023, Ngasa Gandoang dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu.

Teks Goenoeng Segara merupakan teks yang dituliskan dalam Bahasa Belanda oleh Karel Frederick Holle (1829-1896) dari hasil perjalanan Bupati Brebeske 9,  Kanjeng Adipati Aria Tjandranegara V (1880-1885) ke wilayah Brebes Selatan, khususnya distrik Salem dan Bantarkawoeng tahun 1882. Sebelum menjabat Bupati Brebes, Aria Tjandranegara V merupakan Bupati Kudus. Iamerupakan Bupati yang maju dan menghasilkan beberapa tinggalan tertulis. Sepertiteks Poerwolelono yang ditulis dengan bahasa Belanda dan Jawa. Sehingga ia berjuluk Raden Aria Lelono. Arya Tjandranegara merupakan putra dari Aria Tjandranegara IV yang pernah menjadi Bupati Demak (1837-1865).

Sementara tentang Karel Frederik Holle merupakan pria kelahiran Amsterdam tahun 1829. Sebagaima dikutip dari studi Mikihiro Moriyama, Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19 (2005).  Merupakan pengusaha perkebunan karena ia merupakan pemilik perkebunan di Garut, yang juga diangkat menjadi penasehat pemerintah Hindia Belanda. Holle sangat berminat terhadap bahasa dan kesusastraan pribumi, khususnya bahasa Sunda. Ia bersahabat dengan pejabat pribumi di Limbangan Garut, Muhammad Musa yang sekaligus merupakan murid dari Holle.

Hasil perjalanan Bupati Aria Tjandra negara ditulis oleh Holle dan dimuat dalamjurnal bergengsi Tidschriftvoor Indische Taal Land enVolkenkundeedisi XXIX tahun terbit 1884. Jurnal tersebut diterbitkan oleh perkumpulan Bataviaasch Genootschaap van Kunstenen Wetenschappen. Judul artikel yang diterakan, ”Bsschrijving van Het District Salem En in Het Bizonder Van Het Gehuct Goenoeng Segara door Raden Ario Tjondronegoro met eennaschrift van K.F Hoolle”. Artikel tersebut ada di halaman 509 hingga halaman 525.

 

Isi Teks Goenoeng Segara

Tulisan tentang Goenoeng Segara memberikan informasi penting yang memuat tidak hanya deskripsi geromorfologi wilayah Brebes Selatan khususnya distrik Salem, namun juga mewartakan kondisi sosial budaya, demografi, ekonomi dan tinggalan keyakinan / relegiusitas masyarakat setempat. Sehingga teks Goenoeng Segara dalam konteks kekinian merupakan semacam catatan etnografi yang memuathal-hal terkait dengan ritus, pengetahuan, bahasa, tradisi lisan dan adat istiadat yang sampai sekarang masih dilaksanakan. Seperti tradisi ngasa yang dilakukanmasyarakat desa Gandoang dan Ciputih, Salem.

Teks Goenoeng Segara dibuka dengan narasai tapal batas kewilayahan distrik Salem :

Het district Salem is gelegen in het zuidwestelijkgedeelte van het regentschapBrehes, residentieTegal. Ten zuidengrenst het aan het regentschapTjilatjap (Banjoemas) ; ten westenaan het regentschapKoeningan (Cheribon) en ten noordenen ten oostenaan de verschillendedistricten van Brebes. Het district is verdeeld in drieonderdistricten, met name Bantarkawoeng, Salem enSindangheula ; het eerstgenoemdestaatonder direct gezag van het districtshoofden de twee laatste Worden bestuurd door assistent-wedana’s.

Disebutkan bahwa distrik Salem terletak di bagian barat daya kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal. Batas selatan berbatasan dengan Kabupaten Tjilatjap (karesidenan Banjoemas) ; barat ke Kabupaten Kuningan (Cheribon) dan utara dan timur ke berbagai kabupaten Brebes. Selain Salem terdapat 2 distrik lainnya yakni Bantarkawoeng, dan Sindangheula (sekarang masuk kecamatan Banjarharjo).

Selain memuat informasi batas-batas wilayah, juga mencantum deskripsi geomorfologi dengan narasi sebagai berikut :

Het terrein van het district is zeergeaccidenteerd, want daarliggendriebergruggen. De noordelijkebergrug is de 510 Koembang, eentak van het Kendang-gebergte, datuit de afdeelingKoeninganloopt. Ten zuidendaarvanloopternogeenbergrug, die ookaan den Koembangverbonden is, met name Bribis; ookdeze is aan den zuidelijkenbergrug, het werkelijkeKendeng-gebergte, het centraalgebergte van Java, verbonden. De Koembangheefteenehoogte van ongeveer 3892, de Bribis 2500 en de Kendeng 1500 voetboven den zeespiegel. Het district Salem heefteeneoppervlakte van 182 paleneneenebevolking van 36895 zielen, derhalveruim 175 inwoners op eenvierkantenpaal. Het bevat in het geheel 49 desa’s; men kandusnagaan, datdaarmeerbosch dan bewoondestrekenwordenaangetroffen

 Teks tersebut menyebutkan soal keberadaan pegunungan Kendeng yang merupakan rangkaian pegunungan di tengah Jawa yang terhubungkan dengan gunung Kumbang (3892 mdpl), dan gunung Baribis (2500 mdpl). Juga dicantumkan jumlah populasi penduduk sebanyak 36.895 jiwa yang tersebar di 49 desa pada wilayah dekat pegunungan Kendeng tersebut.

Yang menarik naskah Goenoeng Segara memuat tentang pergumulan dunia keyakinan masyarakat di distrik Salem. Walaupun mereka sudah memeluk ajaran Muhammad (bacaIslam), nilai-nilai lama masihmereka yakini,  khususnya ajaran Hindu yang dibuktikan dengan peninggalan arca Hindu:

De godsdienst der bevolking is meerendeelsHindoesch, slechts in naam zijnzijMohamedaansch. Erbestaateengehucht, waar de inwonersbeeldenaanbidden. DatgehuchtGoenoeng-sagaragenaamd, behoort tot de desaPangarasan, en is gelegenaan de zuidelijkehelling van den bergrugKoembang op eenehoogte van ongeveer 2500 voetboven de oppervlakte der zee. Het heefteenebevolking van 205 zielenverdeeld in 35 huisgezinnen. Het is zeerafgelegenenkanslechts met moeitelangseenvoetpad, datvrijsteil is, bereiktworden.

 Masih adanya peninggalan keyakinan Hindu besertabukti-bukti. Seperti pahatan pada kayu yang berjumlah 3 (wujud Batara Windu Sakti Buwana, Guriang Buntutan dan Naga Pecona). Dalam naskah Goenoeng Segara ditampilkan sketsa 3 pahatan kayu dan beberapa ilustrasi pusaka. Pengaruh keyakinan lama tersebut hingga kini diterakan dalam Upcara Ngasa. Karena keunikan tersebut, pernah dilaporkan oleh Asisten Residen setempat untuk disampaikan ke Bataviaasch Genootschap van Kunstenen Wetenschappen. Pelaksanaan tradisi yang berakar tersebut menarik masyarakat luar seperti Banyumas, Bagelen (Purworejo sekarang ini), Cirebon hinggaTegal :

Nabijdatgehuchtwordendrieplankengevonden, die uitgesnedenziinenHindoebeeldenvoorstellen ;zijworden door de inwonersvereerdenaangebeden. Personenuit de residentiesBanjoemas, Bagelen, CheribonenzelfsTegalkomendaar om teofferen. Be landbouwers bidden, opdathungewasmogeslagen; de handelaren bidden, opdathungoedaftrekzalhebbenenpersonen, die geenebetrekkinghebben, bidden om spoediggeplaatstteworden. Bezeofierplaatswerdmeerenmeerbekenden het geruchtdaarvankwamzoodoendeook den assistent-resident van Tjilatjapteroore, die daarvanaan het BataviaaschGenootschap van KunstenenWetenschappenmededeeling deed. Het Genootschapschreef in het begin van het jaar 1880 den assistent-resident van Brebesdaaromtrentenverzochteenonderzoekdaarnaartedoen. Erwerdentoen door de inlaudschehoofden steeds bezwarengemaakt om daarheentegaan, omdat de wegtemoeilijk, somsonbegaanbaar is enz. en door de verwisseling van assistent-residenten in betrekkelijkenkortentijd, heeft het onderzoeknietplaatsgehad. Eindelijkbijvereerende missive van datgenootschap dd. 7 Becember 1881 werdmij opgedrageneenonderzoeknaar die oudheden in testelleneneenebeschrijvingdaarvan in tedienen. Gaarne had ikzonder verwijlhieraangevolgwillengeven, doch door het invallen van den westmoussonwerdikdaarinverhinderd.

Tentang upacara Ngasa, teks Goenoeng Segara mencantumkan teks doa dalam Bahasa Sunda :

//Poenarekngatoerkenatjikoekoesmajangpoetih, tëroes

//ka atjidewata, ka loehoer ka manggoeng ka sang roemoehoen,

//ka handap ka sang bataradjadja, ingkanoegrahan, atjikoe-

//koesmajangpoetih, ka basoekana ka basoekina, panghatoer-

//keunatjikoekoesmajangpoetih ka batarawindoeboewana”.

 

//tibahari, teratastilasnoebaheula, tjoewangmoemoendjoeng //anakpoetoesakalih, ka indceng ka bapa, ka mm, ka aki, //ka boejoet, ka bao, ka boemi, ka langit, ka beurang, ka //peuting, ka basoekana, ka basoekina, ka noeantekkaloe- //loehoeran, ka noeantekkararahaban, ka noesoetjipawista //anoekadisrengengekatinggangeun ka noekadibintang ka //poernaman ka noekadiboelankaopatwëlasna, ka noekadi //salakadjinabar, ka noekadiëmaswinasoehan, ka noekadi //intënwinantaja, ka noekadioedjanmentjrangkapojanan, //ka noekadilintangdjohar, ditijaingsoewargananoekadi //hyang loehoerpamoehoenan, noehoenaoebpapajoeng ka- //woelasakabeh, sadoepoenpoentjoewangsadoeken, sadoepoen //tjoewangpastikeun, tjoewangsampoernakeunsadoepoenpoen”

 

Yang menarik dari telaah naskah ini ialah upaya pemerintah kolonial membudidayakan tanaman kopi (sampai sekarang ada varietas kopi Capar Salem).

 

De Gouvernementskoffiecultuurproduceertookzeerweinig. Van de 1,114,539 boomenwerden in het jaar 1882, dateenbizonder mooijaar was, 1242,51 pikolskoffie in de pakhuizengeleverd ; de opbrengst is dusnagenoegéénkati op de negenboomen.

 

Arti Penting Teks Goenoeng Segara

Teks Goenoeng Segara memberikan kelengkapan data historis selain naskah Bujangga Manik. Tentu naskah Goenoeng Segara menjadi warisan penting tentang wilayah Brebes Selatan pada abad XIX. Apa yang tersajikan dalam naskah merupakan peninggalan sekaligus warisan yang menguak kankawasan Salem dan sekitarnya yang pernah dikunjungi Bupati Aria Tjandranegara V tajhun 1882. Persinggungan budaya Sunda – Jawaserta informasi potensi dan karakter masyarakat sampai sekarang masih relevan untuk dijadikan policy berkenaan dengan pembangunan berbasis pada nilai living culture.(D)

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.

situs toto